Ketika mendengar atlet pensiun, tak sedikit penggemar yang menyayangkan keputusan itu. Pasalnya, mereka tak bisa lagi menyaksikan laga sang idola di lapangan. Namun, ada juga yang penasaran dengan kesibukan baru yang mereka lakukan setelah tak berprofesi sebagai atlet profesional.
Shaquille “Shaq” O’Neal adalah salah satu atlet yang masih menyibukkan diri meski sudah gantung sepatu dari dunia bola basket. Pensiun pada 2011, Shaq sekarang sudah banting setir menjadi pemilik pusat kebugaran dan tempat pencucian mobil.
Meski demikian, tak sedikit perusahaan event organizer yang tetap tertarik mengundangnya untuk memberikan inspirasi bagi para pemain basket pemula. Lalu sebesar apa dampak yang akan Shaq berikan kepada atlet Indonesia, menilai dari perjalanan kariernya yang bertahan selama 19 tahun.
Dari atlet basket menjadi pengusaha sukses
Track record Shaq sebagai atlet basket memang tak bisa dipandang sebelah mata. Salah dua prestasi terbaiknya adalah meraih medali emas dari ajang-ajang olahraga bergengsi seperti World Championship 1994 dan Olympic Games 1996.
Selain itu, Shaq menjadi anggota kebanggaan dari sejumlah klub basket kenamaan. Sebut saja Orlando Magic, Los Angeles Laker, Phoenix Suns, Miami Heat, hingga Cleveland Cavaliers. Sebelum pensiun, Shaq bergabung dengan Boston Celtics pada akhir musim 2011.
Dengan pendapatan USD300 juta, Shaq lantas merintis kerajaan bisnis dengan berinvestasi di berbagai bidang, dari kuliner hingga teknologi. Tercatat kini Shaq mempunyai 17 franchise Krispy Kreme, 155 gerai burger Five Guys, bioskop CityPlek di 12 kota, hingga menjadi direksi Papa John’s. Belum lagi usaha 40 pusat kebugaran dan 150 tempat pencucian mobilnya yang terus ramai.
Tetap berkontribusi di dunia basket walau sudah pensiun
Walau kerajaan bisnisnya terus berkembang, Shaq tak sepenuhnya meninggalkan dunia basket. Terbukti dari kontribusinya sebagai pengamat basket dan posisinya sebagai pemilik minoritas tim Sacramento Kings. Wajar apabila corporate event management company mengincarnya untuk mengisi sport events, termasuk di Indonesia.
Jika diundang event organizer Jakarta, Shaq bisa saja menjadi coach tamu untuk para pemain yang tergabung dalam Liga Bola Basket Indonesia atau menghadiri gala dinner bersama mereka. Apalagi belakangan dunia basket Tanah Air sedang jadi perhatian muda-mudi yang kesengsem dengan wajah para atletnya yang tak kalah memesona dari idol Korea.
Beberapa nama yang mencuri perhatian di lapangan adalah Abraham Damar, Daniel Wenas, Galank Gunawan, dan Andakara Prastawa. Dengan kehadiran Shaq, bukan hanya skill bermain mereka saja yang semakin bagus, para penggemarnya pun jadi lebih memahami dunia basket.
Bagaimana kalau Shaq berhalangan hadir? Sekarang sudah ada jasa virtual event yang dapat ‘mempertemukan’ Shaq dengan atlet maupun penggemar basket untuk saling berbagi pengalaman.