Facebook
Kalender
Calendar Widget by CalendarLabs
Pengunjung

Kesuksesan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok, tak dipungkiri membuat pemerintah Indonesia semakin optimis menggelar acara-acara serupa. Dengan berbagai saran dan masukan dari pembalap dan penonton yang mampir ke Mandalika, perubahan dan perbaikan bisa saja membawa Indonesia menjadi tuan rumah dari ajang balap skala internasional. Misalnya big event organizer Jakarta mengadakan World Rally Championship.

Dalam sejarahnya, Indonesia sempat menjadi tuan rumah WRC dua kali berturut-turut pada 1996 dan 1997 di Medan. Bahkan ketika acara internasional ini berlangsung, nama-nama pereli dunia seperti Tommi Makinen, Colin McRae dan Carlos Sainz ikut ambil bagian.

Indonesia sendiri menyodorkan pereli kondang untuk ikut serta seperti Hutomo Mandala Putra, Ricardo Gelael, serta Chandra Alim, Dolly Indra Nasution maupun Beng Siswanto.

 

 Big Event Planner Jakarta Mobil Rally Indonesia

Mobil Rally Indonesia Big Event Planner Jakarta

Kejuaraan Dunia Reli (WRC) diadakan di wilayah Sumatra Utara pada tahun 1996 dan 1997 dan secara mengejutkan keduanya dimenangkan oleh Carlos Sainz dari Spanyol yang mengendarai Ford Escort.

Tempat kedua di WRC Bank Utama Rally of Indonesia 10-12 Mei 1996, ditempati oleh Piero Liati (Italia / Impreza 555), diikuti oleh Juha Kankkunen (Finlandia / Toyota Celica), (Yoshio Fujimoto (Jepang / Toyota Celica) dan tuan rumah menempatkan Reza Pribadi yang mengendarai Toyota Celica. Serta urutan kesembilan ditempati oleh Irvan Gading dan posisi kesepuluh yang dikangkangi oleh Bambang Hartono dengan memacu Subaru Impreza 555 dan Mitsubishi Lancer Evolution 3.

Di Gudang Garam Rally of Indonesia 19-21 September 1997 yang juga dimenangkan oleh Carlos Sainz, tempat kedua ditempati oleh Juha Kankkunen, diikuti oleh Kenneth Eriksson, Richard Burns (Inggris / Mitsubishi Lancer), Yoshio Fujimoto, Karamjito Singh (Malaysia / Proton), Harri Rovanpera (Finlandia / Seat Ibiza), Shugeyusuki (Jepang / Subaru Impreza), Erwin Weber (Jerman / Seat Ibiza) dan Reza Pribadi di tempat ke -10.                             

Keberhasilan menyelenggarakan reli tingkat dunia, diikuti oleh kemajuan reli nasional, sebagaimana diwujudkan oleh Reza Pribadi yang berhasil menembus urutan lima besar dunia. Irvan Gading yang memacu Subaru Impreza 555 dan Bambang Hartono di Mitsubishi Lancer mengambil posisi kesembilan dan ke -10.                                                             

Pada tahun 1997, Reza berada di peringkat 10, sementara Tony Hardianto berada di peringkat ke -11 diikuti Arief Indiarto urutan ke -14 dan Hutomo Mandala Putra peringkat ke -16.                                           

Mengutip Mimbar Rakyat,”Pada saat itu dunia otomotif reli Indonesia patut berbangga hati.  Selain dimeriahkan oleh pereli kawakan internasional maupun nasional, Indonesia berhasil menembus empat teratas dari penyelenggara terbaik dunia setelah Australia, Finlandia dan Spanyol,” kata Jeffrey JP, salah satu dari maestro pembalap rally Indonesia, yang pernah menjadi navigator Ricardo Gelael dan Hutomo MP. Big event planner Jakarta sepatutnya belajar dari panitia yang sudah terbukti bisa menyelenggarakan event bertaraf internasional secara apik.                     

Bahkan kabarnya para ex panitia kejuaraan dunia reli mobil WRC (world rally championship) 1996-1997 sempat mengadakan reuni di Parapat, Sumatera Utara, 21-22 Mei 2016. Reuni di Danau Toba itu sukse mendatangkan puluhan panitia WRC dari beragam tempat, lazimnya dari Jakarta dan wilayah Medan, Sumatera Utara. Dipelopori oleh Indrajit Sarjono, yang membentuk grup WA dengan nama “20 Tahun WRC di Indonesia” sebagai kancah temu kangen dan komunikasi panitia.

Di antara yang mengikuti reuni nostalgia WRC 1996-1997 itu, masih menurut Mimbar Rakyat  terdapat nama Helmy Sungkar, Doli Indra Nasution, Boy H. Yoedoe,  Bintoro Hoepoedio, Ria Sungkar, Poedio Oetojo dan Hari Sanusi, serta Wing Haryanto, adalah beberapa nama yang hadir. Semoga tongkat estafet alih generasi bisa berjalan lancar, serta WRC dapat teselenggara lagi di Indonesia.

Menilai dari Sirkuit Mandalika yang masih mengundang perhatian, apa memang sudah saatnya Indonesia mempersiapkan diri masuk seri kalender World Rally Championship?

 

Big event management Jakarta

Big event organizer Jakarta Mobil Rally Indonesia

Lika-liku perjalanan kejuaraan mobil rally

Sebelum menjadi salah satu ajang balap bergengsi, balapan mobil rally melewati lika-liku sejarah panjang dan tak mudah. Dimulai sejak 1895, mobil rally mulanya tak mempunyai trek khusus, sehingga hanya bisa memakai jalan umum. Adapun pembalap yang pertama memenanginya mampu melewati rata-rata 24 kilometer dalam 48 jam.

Sempat dilarang pemerintah Prancis karena dianggap berbahaya, balapan mobil rally akhirnya diselenggarakan di trek resmi di Inggris pada 1907. Namun, baru pada 1973, WRC dibentuk resmi oleh FIA dan menjadi bagian European Rally Championship. Setidaknya ada lebih dari 100 negara yang masuk dan mengikuti acara reli tersebut.

Balap rally Indonesia yang diadakan di Medan pun rupanya mendapatkan pujian sebagai salah satu yang terbaik dalam sejarah. Bertajuk Rally of Indonesia, ajang balapan tersebut dikenal menantang dari segi lokasi. Betapa tidak? Medan lombanya sangat beragam. Selain melewati tanah liat berbatu atau gravel, pembalap juga disuguhi pemandangan indah dari perkebunan sawit, teh, eukaliptus, serta sejuknya udara pegunungan sekitar.

Nilai-nilai plus tersebut dirasakan juga oleh penonton dan pembalap MotoGP saat berada di Sirkuit Mandalika. Dengan memadukan fasilitas bertaraf internasional dan pemandangan alam yang sangat mengesankan, Indonesia dapat kembali menjadi tuan rumah WRC, bahkan dengan kualitas lebih baik dari yang diadakan di Medan. Jadi tidak ada salahnya jasa event organizer Jakarta mulai mempersiapkan diri dengan ide-ide menarik untuk menarik turisme di ajang sport event diatas.

Mobil Rally Indonesia dan dunia yang legendaris

Yang pertama ingin saya bahas adalah mobil rally Indonesia yang dipakai Reza Pribadi dan membuatnya sukses menembus 5 besar dunia.

1.Toyota Celica GT-Four WRC

Toyota Celica GT-Four WRC ST185 melakukan debut kompetisi di babak pembukaan Seri Kejuaraan Dunia Rally 1992 di Monte Carlo, di mana ia akan mulai menulis sejarah yang akan lebih sukses daripada pendahulunya yang terkenal, ST165.

Untuk musim 1992, team Toyota diinisiasi Carlos Sainz yang berkolaborasi dengan Luis Moya, berhasil mencetak empat kemenangan. Toyota sendiri mendapatkan gelar juara kedua dalam kelas pabrikan, sehingga meningkatkan ekspektasi kinerja yang lebih baik di tahun depan.

ST185 memasuki tahun 1993 dengan warna baru, warna perusahaan hijau dan merah dari sponsor Castrol utama yang akan menjadi salah satu gambar paling tak terlupakan dari balap reli. Juara dunia tiga kali Juha Kankkunen juga ikut serta, bersama dengan kartu as Perancis Didier Auriol. Mendeklarasikan kemenangan keenamnya di musim 1993 di Rally Australia, Toyota akhirnya mencapai impiannya untuk mengklaim kejuaraan pabrikan WRC.

2. Ford Focus WRC MK1

Proyek ini memungkinkan pabrikan Ford untuk merancang mobil reli dimulai dengan awal yang clean, karena Ford Focus tidak berbagi bagian dengan pendahulunya atau versi jalannya. Selain bodi, segala sesuatu di dalam mobil ini dirancang untuk tujuan kompetitif dalam balapan reli tingkatan tertinggi, sambil menyelesaikan kapasitas koridor kelas dunia. Banyak desainer dan insinyur dengan pengalaman dan kecerdasan teknis mumpuni bergabung mengembangkan Focus WRC MK1.

Ini adalah musim di mana Ford akan melakukan segalanya di sirkuit reli, menetapkan anggaran yang besar untuk proyek dan merekrut orang -orang terbaik di dunia. Salah satunya tidak kurang dari pereli hebat Colin McRae.

Setelah awal yang sedikit kacau, di mana petugas menganggap mobil itu melanggar aturan mengenai set-up pompa air, yang dianggap tidak dapat diterima. Namun akhirnya, setelah klarifikasi ke FIA, bersama dengan dukungan para pesaing, telah memungkinkan mobil untuk debut di Monte Carlo tahun 1999.      

Colin McRae berhasil finis ketiga secara keseluruhan, sedangkan mobil kedua yang dikendarai oleh Simon Jean-Joseph berakhir ke-11. Ini bukan awal yang buruk bagi debutan. Yang lebih penting bagi Ford, ini hanyalah awal dari hal -hal baik yang akan mereka nikmati selama 3 tahun ke depan. Dengan McRae dibelakang kemudi, mobil ini terus mencapai 11 kemenangan di WRC.

3. Subaru Impreza S3 WRC

Subaru Impreza S3 WRC dan Colin McRae adalah duo dinamis dari balap reli. Menempatkan mereka jadi salah satu pasangan legenda terbesar dalam sejarah Kejuaraan Reli Dunia. Mereka  segera menjadi idola dan tokoh olahraga yang paling tenar. Sebagai substitusi Impreza 555, S3 WRC diwujudkan untuk musim 1997, yang bersamaan dengan FIA mengganti pedoman dan guide agar persaingan lebih ketat dan menarik.

Para pabrikan mobil diberi kebebasan tata letak yang lebih besar dan peraturan lebih sedikit,  untuk hal-hal sebagai berikut seperti  lebar mobil, geometri suspensi, aerodinamis, kemampuan intercooler dan modifikasi mesin. Di antara sejumlah desain ulang yang mengagumkan, ada camshaft baru, port silinder, dan ruang bakar.                                         

Sementara McRae tidak bisa mengulangi sejumlah prestasinya – seperti yang dia lakukan saat mengendarai Subaru Legacy Grup A, dan Subaru Impreza 555 – S3 WRC bisa dibilang menjadi kenangan yang tak terlupakan baginya dari pembuat mobil Jepang. Hal ini karena pertarungan epiknya dengan rival abadinya  Tommi Mäkinen (dengan Mitsubishi  Evolution IV) membuat mereka jadi sorotan sebelum ia pindah ke Ford Rally Team di 1999.

Beberapa penampilan dahsyatnya sudah cukup untuk membuat Subaru menyelesaikan 3 gelar Pabrikan secara berturut-turut.

 4. Mitsubishi Lancer Evolution IV

Mitsubishi Lancer Evolution IV mencerminkan empat tahun kemajuan Lancer. Pelajaran yang didapat dari setiap reli, diadopsi kedalam versi baru. Bagi Mitsubishi sangat penting untuk selalu berada di depan kompetitor. Evolution IV membuat debutnya pada event Monte Carlo 1997.

Peraturan lebih luwes memungkinkan pesaing seperti Subaru Impreza, Toyota Corolla serta Ford Escort untuk ikut berkompetisi menjadi penantang tangguh. Aturan baru WRC ini malahan dijelaskan seketika oleh FIA. Mereka membolehkan adaptasi transmisi, suspensi, asupan dan posisi mesin. Mitsubishi menyesuaikan petunjuk baru ini dengan menambahkan gearbox INVECS dan menggeser mesin agar keseimbangan lebih bagus.      

Pengemudi Tommi Mäkinen akan kembali menjadi kunci sukses Mitsubishi. Dengan dia di kursi pengemudi, Evolution IV tampil mencengangkan, menang di Portugal Rally dan di Catalunya. Makkinen menjadi juara WRC berturut-turut dan Mitsubishi berhak mengklaim untuk ketiga kalinya sebagai  WRC Manufacturers’ Championship.  

5. Citroen Xsara T4 WRC

Dari awal, Citroen Xsara T4 adalah kendaraan reli yang proper. Dibangun atas kerjasama Peugeot dan Citroen, T4 diperkenalkan pada tahun 1999 dan oleh Guy Frequelin diuji coba selama 3 tahun di beberapa seri Reli sambil disempurnakan.

Beberapa kendala sempat muncul, sampai musim 2003. Tetapi kemudian T4 terbang dan melenggang, setelah masalah bisa diperbaiki.

Sehingga Colin McRae dan Carlos Sainz dengan harap cemas bersiap-siap untuk apa yang mungkin menjadi musim Kejuaraan Reli Dunia lengkap yang paling berkesan bagi Citroen. Karena runner-up finis yang diraih oleh Sebastien Loeb dan posisi keempat yang diraih oleh Colin McRae di Wales Rally GB, Citroen akhirnya memboyong gelar juara umum di akhir sesi.

Selama 9 bulan menyapu bersih semua gelar dan T4 menduduki posisi 1, 2 dan 3 di Monte Carlo Rally. Suatu prestasi yang melampaui target awal Citroen ketika musim dimulai.

Big event Management Mobil Rally Indonesia

Mobil Rally Indonesia Big event Management

Benefit menyelenggarakan WRC untuk sebuah negara                                                                                 

Seperti yang diketahui acara-acara olahraga menjadi salah satu sumber pendapatan untuk mendongkrak perekonomian masyarakat yang menjanjikan. Tak ayal lagi big event management Jakarta akan berlomba menyelenggarakan event yang tak menutup kemungkinan akan menyedot penghasilan besar seperti yang terjadi selama MotoGP di Mandalika berlangsung.

Sebagai catatan, WRC Promoter menjadi pemegang hak resmi komersial sejak 2013 dan hal ini mampu menyedot lebih dari tiga juta penonton atau 30% dari tahun sebelumnya. Selain itu, view penayangan di televisi juga ikut naik, terutama di negara-negara Amerika Selatan yang notabene menggemari acara balapan.

Di sisi lain, pemerintah juga harus menyiapkan lokasi memadai untuk ajang rally Indonesia. Faktor lain seperti akomodasi dan transportasi turut mempengaruhi kenyamanan pembalap maupun tamu-tamu yang ingin menyaksikan WRC.

Sebagai event organizer berpengalaman, promotor konser musik dan penyelenggara sport event sukses, kami dari Adhitama Live akan selalu berkontribusi membantu mengadakan acara kelas dunia yang diharapkan membawa nama harum bangsa.

 

whatsapp
whatsapp